Sinar Bintang.Online- Ciamis--Desa Sukasenang kecamatan Sindangkasih usai melaksanakan kegiatan
Implementasi Gerabah Stunting Manis, dengan bertemakan, "Gerakan Bersama Cegah Stunting Masyarakat, Cegah stunting itu penting.
Camat Sindangkasih, H Fikriansyah.SE.M.Si, Sekmat Sindangkasih Irfan, kepala UPTD P5A Sindangkasih, H Roheman, Kades Sukasenang Drs Wawan Ridwan, kepala KUA, ketua BPD Asep, dan jajaran para-Kader PKK se-Desa Sukasenang. Selasa 11/02/2025.
Selain itu H Fikriansyah menambahkan," Adapun Instansi terkait yang menyangkut kesehatan terkait masalah pangan, terkait Gizi tidak mungkin bisa diselesaikan se-Orang diri, dan ini harus melibatkan Instansi dinas tingkat kecamatan berkonsultasi dengan pihak kecamatan yang diketuai oleh pa Sekmat,
"Kita tidak bisa bekerja sendiri, tetep harus terus berkordinasi dengan lintas sektoral, karena Stunting ini merupakan musuh kita bersama untuk memerangi tanda kutip masalah Stunting.
Mengenai desa Sukasenang Mudah-mudahan sesuai tujuan Kita awal, Sukasenang bisa menjadi Row model untuk penurunan Stunting dikecamatan Sindangkasih, yang nanti jika bisa berhasil, bisa ditular-tularkan ke Desa-desa yang lain di Sindangkasih Ciamis.
"Berlimpahnya Ikan di desa Sukasenang masih banyak Kolam-kolam dan ditambah lagi kehadiran Situ Rancamaya dipastikan bisa sedikit-dikit untuk Kita edukasikan supaya sering-sering lah makan Ikan dari mulai sejak kecil."Jelasnya.
"Jika dari Satu tahun sekali panen, kita bisa adakan gerakan makan Ikan bersama secara masif, dan terus masif di lakukan terus menerus yang di Insiasi oleh kepala desa nya itu sendiri,"Ujarnya.
Mengenai data Stunting desa Sukasenang hanya ada 27 orang, dan mengenai pembinaanya sendiri kita berkordinasi dengan Uptd P5A Sindangkasih, dan para-Kader beserta Bidan terus lakukan pendampingan dilapangan kepada Kpm rawan Stunting."Ujarnya.
Kades Wawan berharap," Desa Sukasenang jangan sampai menjadi Loxus, dan angka Stunting bisa menurun, Syukur-syukur yang 20 nya hilang jadi tinggal 7."Ujarnya.
1.Calon pengantin(Catin)
Untuk yang beresiko Stunting, bukan berbicara Stunting yang sudah terlanjur positif,
2. Pembinaa terhadap Ibu Hamil( Bumil)
3. Pembinaan terhadap ibu paska persalinan, khususnya belum ber KB,
4. Untuk yang mempunyai Balita atau Baruta Bayi dibawah 2 tahun,
Lebih lanjut Roheman menambahkan, Itu merupakan strategi Kami, bekerjasama dengan Ppk dan Tpk mendampingi yang 4 tadi, Catin, Bumil, paska persalinan dan Baruta, Itu merupakan antisipasi tidak terjadi lagi Stunting baru, "Ujarnya.
Mengenai tahu tentang data Stunting itu dari
Petugas Tpk, dan terkait Stunting disetiap desa itu ada, justru lebih besar data yang sudah positif, yang dikatakan beresiko itu contoh, salahsatu Ibu Catin terpapar rokok itu beresiko Stunting, dan diusahakan Catin itu tidak meroko,"Ujarnya.
Roheman berharap,"Zero Stunting dalam artian tidak ada Stunting baru, dengan meningkatkan pola cara hidup bersih dan sehat dimasyarakat, dengan cara Apa, Ya penyuluhan sosialisasi di pengajian, atau dipertemuan dengan Tièm para-Penggerak Pkk dan sebagainya."Pungkasnya.
Lanjut Nonoy, Untuk para-Ibu hamil kita usahakan untuk lebih meningkatkan makanan lebih ke bergizi, kemudian tablet tambah darah selalu untuk dibincangkan oleh ibu bidan ataupun di Puskesmas selama kehamilan, yang dimana nantinya bayi dalam kandungan nya Sehat dan ibu yang mengandung nya sehat dimanakala jika nanti lahir anak nya tidak Stunting."Tegasnya.
Nonoy berharap," Bukan dikecamatan Sindangkasih saja, ke setiap Desa-desa bisa menjalankan kegiatan seperti ini, sehingga pola pekerjaan atau kegiatan program ditingkat desa itu Gsm yang perlu ditingkatkan dan dibuktikan didesa yang lain, ini salahsatu conto desa Sukasenang Gold Project Gsm minimal berdampak ada penurunan Stunting dan tidak ada Stunting baru lagi, Itu yang kita harapkan,"Tandasnya.
Red.(Bas).
Social Plugin