Sinar Bintang My Id Kota Tasik- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII) Usai ber Audensi di gedung DPRD kota Tasik, mereka menuntut lakukan Audit porensik mengenai retribusi pasar kelas 1 dan 2 menyeluruh dikota Tasik untuk bisa di Satu pintukan, langkah ini salahsatu preventip akan kebocoran dan membuat langkah yang strategis khusus guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah(PAD) akan semakin baik. Senin 11/08/2025.
Hal ini dikemuka kan oleh salahsatu Aktivis PMII, Andrian mengatakan,"
Penataan para Pedagang saat ini terkesan kumuh seolah olah ada pembiaran, maka dengan itu diperlukan untuk adanya pembenahan biar terkesan tertata rapih.
Selain itu, Untuk para Kelompok ataupun bermacam macam Himpunan yang ada dipasar Cikurubuk kalau bisa disatukan, menjadi kesatuan sistem secara Intregrasi satu menejerial biar tidak terkesan tumpang tindih, yang kuat semakin kuat yang rendah jangan saling direndahkan,(Dalam artian bahasa Sunda, Teu pacoro Kokod)."Ujarnya.
"Kami meminta data berapa jumlah perkelas hasil penarikan retribusi ke dinas Indag, antara kelas 1 dan kelas 2 itu berapa, dan akan kami tunggu hasil jumlah data tersebut.
Sedangkan kita tahu para- Pedagang saat ini merasa keberatan atas kenaikan per rupiah setiap per Meter jika itu benar."Ujarnya.
Andrian berharap,"Pasar Cikurubuk itu jangan sampai Iklim ekonomi dan iklim investasi ini dirusak oleh sesuatu hal yang keliru."Pungkasnya.
Ditempat yang berbeda,Salahsatu pedagang yang namanya tidak mau dipublikasikan, Ia mengatakan," Ketegasan Aktivis mahasiswa PMII Secara pribadi mengapresiasi dengan langkah langkah mereka, dengan meminta palidasi data retribusi pasar kelas 1 dan kelas 2 disetiap pasar dibawah naungan dinas Indag,
Sedangkan Kita pahami dari dinas Indag yang seharusnya akuntabel, ini malah tidak memiliki data, dan ini menjadi hal aneh kenapa seperti itu dalam kinerja UPTD, padahal kita tahu petugas UPTD itu setiap hari dipasar lakukan penarikan retribusi,"Ungkapnya.
Lebih lanjut Ia menambahkan,"
PAD ingin murni ditarik sesuai data, otomatis pemasukan hasil retribusi dipastikan akan Signifikan cukup besar, dan terhindar kecurangan hasil sesuai dari mulai data abudemen kios, juga berapa jumlah pedagang seperti PKL."Ujarnya.
Kasus ini harus menjadi sorotan publik tentang wadah serta isi apa harus di Audit Tata cara Kelola Pasar secara Forensik dari mulai investigasi [ UPTD, Dishub, LH], serta bagaimana cara untuk meningkatkan PAD semua pasti Stake Holder harus secepatnya Melakukan Kajian Kelayakan /[ Feasibility Study] apalagi jika objek tersebut di pihak ketiga kan.
Selain itu, Ia menambahkan, Objek Pasar dalam penindakan jangan ada wilayah seperti abu abu itu harus di sentuh pemerintah dan harus bisa berani di buka akses produktip itu menjadi objek peningkatan PAD.
Kami berharap," APIP bisa turun tangan lakukan langkah pengawasan, Syukur syukur bisa di Audit Tata Kelola Pasar, dan apakah se Seluruh perangkat Uptd dari dinas Indag apakah Wajib di Segar kan, jangan sampai terkesan dugaan petugas UPTD ini kebanyakan orang titipan semua, yang tidak mumpuni menduduki jabatan yang bukan ahlinya, [ Fit and propertest] bagi yang mengerti Pasar."Pungkasnya.
Ditempat terpisah,"Ketua LSM GMBI Distrik Kota Tasik, Lubis diruang seketariat nya angkat suara,"Menyikapi apa yang dilakukan mahasiswa PMII lakukan Audensi di DPRD kota Tasik, Kamis 7/08/2025, dugaan mengenai kebocoran PAD pasar Cikurubuk dan kelas 2 yang dikelola UPTD.
"Kami apresiasi langkah langkah mereka, dan meruntut audensi serta meneruskan narasi yang sudah tayang, LSM GMBI Distrik kota Tasik mengambil langkah untuk kirim surat Audensi ke dinas KUMKM Indag, Dishub dan dinas LH untuk bisa hadir di ruang Sekda dihari Kamis 15/08/2025, Jam 10 WIB."Ungkapnya.
Lubis berharap,"Permasalahan ini biar jelas akan ketranfaranan Publik, akan berapa jumlah nilai PAD dari hasil retribusi kelas 1 pasar Cikurubuk dan pasar kelas 2, dan berapa jumlah total PAD keseluruhan, "Pungkasnya.
"Saat berita ini ditayangkan dewan DPRD komisi II, dinas Indag dan pejabat Pemkot serta Inspektorat belum bisa dikonfirmasi akan melakukan pengawasan seperti apa, dan aktivis mahasiswa PMII akan lakukan pengajuan audensi kembali ke DPRD kota Tasik.
Red.(Bas).
Social Plugin