Kota Tasikmalaya, Sinar Bintang.Com--Proyek Pengembangan dan Pengolahaan Sistem Irigasi Primer dan Skunder Pada Daerah Irigasi dibawah 1000 Ha.
"Mulai pelaksana proyek, pengawasan dari Dinas, pekerja dalam papan informasi proyek tidak ditulis Volume,
"Melihat bahan material spesifikasi nya tidak berkualitas, menggunakan, Semen diperhemat, campuran adukan semen dan pemasangan batu, Diduga asal jadi.
"Dugaan kurangnya pengawasan pekerja dan pengawasan konsultan tidak ada dititik pekerjaan, unsur penyimpangan pasti jelas dari mulai batu belah untuk pemasangan pondasi atau pemasangan untuk batu muka,"Tegasnya.
"Disaat pengawasan lengah tidak datang kelokasi,disitulah jadi moment dalam mencuri kesempatan oleh oknum pemborong.CV. Sukma Jaya Rifqindo.
Sehingga dalam pelaksaan terkesan Asal Jadi Ketransparanan dipapan informasi hal Volume harus jelas. Sedangkan dari kualitas komponen bahan-bahan material harus sesuai rencana anggaran biaya.(RAB)
Felix berharap," Pihak APIP bisa turun mengawasi agar semua pembangunan kota Tasikmalaya harus membentuk suatu kesatuan yang kokoh, Semakin baik matrial yang digunakan maka bisa pengaruh terhadap kwalitas bangunan."Tegas Felix.Ditempat terpisah, Salah satu pekerja mengatakan, pekerjaan baru 6 hari pa, saya disuruh sama Ir.Rendy selaku pelaksana pekerja disini dan Ir Heri, dia jarang kesini
”Disinggung kedalaman pemasangan batu yang sudah dikerjakan kurang 50 Cm diduga batu TPT yang sudah terpasang hanya 40 Cm serta awak media melihat denah gambar kedalaman jelas 50 Cm, Ucap salah satu pekerja kami sudah sesuaigambar.,"Ujarnya
Ditempat berbeda, Ketua Umum Kab/Kota Tasikmalaya(LAPEPMAS) Ade Komarudin mengatakan,Pekerjaan No 610/185.Spk-0014/SDA/2024, Sumber dana Bantuan Keuangan Provinsi Rp.782.200.000.00."Seharusnya Pelaksanaan dan Pengawasan dari dinas itu harus turut mengawasi jangan sampai pihak kelurahan sebagai penerima manfaat dikeluhkan, Ada dua titik pekerjaan lagi belum di Monitoring dalam Satu paket ini dilakukan diwilayah Indihiang,"Ujarnya.
"Tapi jika melihat pekerjaan seperti ini, "Saya optimis ini asal jadi, sangat disayangkan, dugaan satu tahun bisa rusak kembali.
Ade Komarudin berharap," Pihak dinas PUTR jangan diam saja, ini menyangkut uang pajak rakyat yang harus jelas dimata masyarakat. Diduga ada permainan jual beli paketan ataupun pinjam nama CV yang cukup pantastis mulai 15% sampai 20% jika dihitung jumlah anggaran berapa, ini akan menjadi dampak pengurangan bahan baku tertuang di RAB.
Diharap Inspektorat dan BPK bisa Monitoring kelapangan."Ujarnya.
"Saat berita ini ditayangkan pihak awak media belum Konfirmasi ke, Ir Rendy dan dinas PUTR.
Red.(Bas).
Social Plugin